
Juru bicara pemerintah untuk perawatan virus Corona, Achmad Yurianto, mengakui bahwa dia belum menerima data yang berkaitan dengan dua orang yang diumumkan sebagai Covid-19 oleh gubernur Banten Wahidin Halim. Gaya hidup sehat
“Saya belum mendengar di mana gubernur Banten diperiksa. Mengapa kami tidak pernah mengirim data ini ke gubernur. Data ini dikirim ke kantor kesehatan untuk pemantauan,” kata Yuri kepada kantor kepresidenan Jakarta, Kamis (12/12). 3). 2020).
Dia menduga bahwa data yang disajikan oleh gubernur Banten adalah data dari pasien yang dirawat di Jakarta tetapi berdomisili di Banten.
Dia meyakinkan bahwa dia tidak pernah memberikan data di luar departemen kesehatan pemerintah daerah untuk melacak siapa pun yang memiliki kontak dekat dengan pasien Covid-19 yang positif di daerahnya.
“Bisa jadi, misalnya, pasien di Jakarta, tapi ternyata dia warga Tangerang. Dia masuk Banten, jalan-jalan ke sini dan keluarganya setiap hari. Ini artinya bisa begitu,” kata Yuri.
“Tapi kami tidak pernah memberikannya kepada pejabat pemerintah. Saya tidak tahu, jika dia mendapatkan datanya, terserah dia,” katanya.
Wahidin sebelumnya mengumumkan bahwa ada dua warga Banten yang dites positif terkena virus korona atau Covid-19.
Pengumuman ini dipublikasikan melalui video yang dikirim pada hari Kamis di jejaring sosial Instagram dan Facebook (12/12/2020).
“Saya melaporkan bahwa, berdasarkan laporan dari tim kesehatan Banten, ada dua warga Banten yang secara positif terkena virus korona,” kata Wahidin dalam video berdurasi 1 menit 53 detik.
Dua warga Korona-positif, menurut Wahidin, baru saja bepergian dari Malaysia.
Di akhir pengumuman, Wahidin, gubernur Banten, berharap masyarakat tetap waspada.
“Jangan panik dan hindari pertemuan umum atau setidaknya jauh dari keramaian, untuk memastikan Anda tidak memiliki virus mahkota,” katanya.