September 29, 2023

Joking on TikTok Insulting Palestine, High School Student Expelled from School

Kasus Palestina dapat menyebabkan pengusiran seorang siswa sekolah menengah dari sekolah. Hal ini terjadi di sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.

MS, 19, siswa kelas dua SMA di Kabupaten Bengkulu dikeluarkan dari sekolahnya diadili karena menyampaikan ujaran kebencian yang menghina Palestina di media sosial TikTok.

Read More: After the viral homecoming invitation video, the man from Aceh was secured by the police

Ujaran kebencian tentang MS di Tik-Tok ini menjadi viral dan dianggap sebagai tindakan yang melampaui beta.

“Keputusan ini diambil setelah pihak sekolah melakukan evaluasi terhadap aturan dan regulasi sekolah serta adanya pelanggaran MS dan hasil yang dipersoalkan melebihi ketentuan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Wilayah Dinas Pendidikan, Rabu. Kabupaten Bengkuluh, Adang Tenga Parlindungan di Bengkulu (19/5/2021).

Ia mengatakan, keputusan tersebut merupakan solusi yang telah disepakati bersama antara pihak sekolah, orang tua MS dan berbagai pihak terkait yang dimediasi oleh kepolisian dan berbagai tokoh masyarakat.

Ditambahkan, berdasarkan hasil rapat internal yang dilakukan Cabdin VIII Kabupaten Pendidikan Kabupaten Benteng dengan pihak sekolah, para siswa tersebut dikembalikan kepada orang tua asuh.

Selain itu, MS juga telah meminta permintaan maaf yang dikomunikasikan secara terbuka dan disebarluaskan melalui jejaring sosialnya.

Dari keputusan rapat yang dihadiri Kapolres Benteng, Wakil Kapolres Benteng, Mabes Polres Benteng, Kapolres Benteng, Kapolres VIII Benteng Cabdin, Kepala Sekolah, Ketua Panitia, FKUB, Badan Kesbangpol Benteng, Kementerian Agama Benteng, Komisi I DPRD Benteng, sepakat kasus MS dinyatakan selesai. Berita politik

Sebelumnya MS merekam ujaran kebencian terhadap Palestina yang saat ini berkonflik dengan Israel. Dalam unggahan berdurasi 8 detik yang dihapus dari TikTok, MS merekam dirinya mengungkapkan kata-kata kotor terhadap Palestina. Berita hari ini

Dalam pertemuan dengan para pihak, MS juga meminta maaf dan mengaku tindakannya spontan sebagai guyonan demi mengikuti trend media sosial. MS tidak menyangka akan memiliki ekor yang panjang.

“Saya mohon maaf atas perbuatan saya, baik kepada Palestina maupun kepada seluruh rakyat Indonesia. Saya hanya bercanda dan bercanda bukan berarti melakukan apa-apa dan saya tidak menyangka akan terlalu sibuk,” ujarnya.

Hukuman MS menjadi sorotan

Aksi sekolah yang memutuskan mengeluarkan MS ini mendapat perhatian aktivis perlindungan perempuan dan anak.

Direktur Pusat Pendidikan Perempuan dan Anak (PUPA), Susi Handayani, mengatakan pencopotan MS dari sekolah merupakan bentuk hukuman yang seharusnya tidak lagi diterapkan pada anak sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan Undang-Undang Nomor. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Berita Terkini

“Pertama-tama kita semua mengakui bahwa perbuatan anak itu salah, tapi yang harus diberikan adalah sanksi yang berdampak baik pada anak, bukan hukuman. Karena semangat Undang-Undang Perlindungan Anak, tidak ada lagi hukuman bagi anak. . anak-anak, “kata Susi.

Bentuk sanksi yang dapat dijatuhkan kepada anak di bawah umur, menurut Susi, antara lain realisasi konten edukasi di jejaring sosial yang ia gunakan dalam waktu tertentu sehingga bentuk sanksi tersebut dapat mencerahkan dirinya dan masyarakat.

Ia menilai kebijakan mengeluarkan anak dari sekolah adalah model hukuman karena mengacu pada poin-poin pelanggaran peraturan sekolah dan hukumannya adalah dikeluarkan dari sekolah. Model ini seharusnya tidak lagi diterapkan dalam sistem pendidikan yang membebaskan.

Selain itu, menurut Susi, dalam mediasi dengan beberapa pihak yang berlangsung beberapa hari lalu, MS juga harus memiliki pasangan karena hanya didampingi oleh orang tua berarti posisi MS sangat lemah. MS hanya menerima semua keputusan yang berlaku untuk itu. Vitamin dan Suplemen

“Saat anak dihadirkan dalam proses mediasi, dia harus didampingi karena dianggap bersalah, jelas ada tekanan psikologis. Jadi dia menerima semuanya karena posisinya yang lemah, ”ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *