Kabar wow dan sekaligus mengejutkan datang dari Lippo Grup. Raksasa bisnis ini mengatakan telah menjual sebagian saham OVO yang awalnya dikendalikan oleh PT. Visionet International. Bukan tanpa alasan, Lippo mengambil tindakan ini dikarenakan telah tidak kuat untuk “membakar uang” karena memberikan diskon / cashback secara besar alias jor-joran.
Pendiri Lippo Grup Mochtar Riady akhirnya mengakui bahwa ia telah mengurangi jumlah kepemilikan saham OVO. Sejauh ini Lippo Grup telah menjual 70% sahamnya yang artinya hanya memiliki saham OVO sebesar 30% “Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30% atau satu pertiga. Jadi dua pertiga sudah kita jual, “kata Mochtar dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019). Dia menjelaskan, Lippo Grup hampir tidak sanggup lagi untuk terus dapat membakar uang untuk meningkatkan/membesarkan perusahaannyas ehingga ditemukan solusiberbagi beban dengan investor lain. “Alasannya, terus bakaruang bagaimana kami kuat,” lanjut dia.

Presiden ovo Karaniya Dharmasaputra menyebutkan dalam dunia start-up, investor sering sekali mengalami dilusi jika tidak mendapatkan suntikan modal di perusahaan tersebut. “Misalnya kalau saya invest ada dua pilihan ketika company membutuhkan capital baru, apakah saya ingin menambah kepemilikan modal saya atau saya memilih tidak ikut menambah kepemilikan modal. Kalau saya tidak ikut otomatis saham saya terdelusi,” kata dia di kesempatan yang sama. Selain itu, istilah bakar uang dianggap lumrah dalam dunia teknologi, tetapi sangat berbeda dibandingkan dengan bisnis tradisional. Tujuan dari membakar uang ini sebagai tindakan mendidik konsumen tentang produk yang disediakan oleh perusahaan.”Semua perusahaan teknologi melakukan upaya mengedukasi publik untuk mereka menggunakan teknologi” katanya.
Selain itu, Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. (MLPL) dan direktur Lippo Grup Adrian Suherman mengatakan komitmen untuk menyukseskan OVO hingga saat ini masih tetap akan diteruskan untuk menjadi perusahaan FinTech uang elektronik Indonesia. Suherman Adrian menambahkan melalui membuka peluang untuk mitra untuk mendukung OVO, kami tetap percaya bahwa OVO dapat tumbuh dan berkembang. Komitmen besar kami untuk membawa mitra baru adalah bahwa OVO terus meningkatkan layanan kepada masyarakat.