
Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk menangkap warga negara Indonesia di kota Wuhan, Cina, karena kasus virus mahkota. Setidaknya 42 tim koleksi warga Indonesia telah dipersiapkan dengan persiapan khusus untuk menghindari paparan virus yang telah menewaskan lebih dari 250 orang. Gaya hidup sehat
Indonesia menjemput warga Indonesia di Wuhan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tim pengumpul berasal dari TNI, Kementerian Luar Negeri, Departemen Kesehatan dan kru Batik Air, maskapai penerbangan yang diminta untuk mencari warga negara Indonesia di kota yang merupakan awal penyebaran virus mahkota. Retno memastikan bahwa van dan warga Indonesia di kota Wuhan menikmati kesehatan yang baik. Pesawat itu dijadwalkan tiba di negara itu pada hari Minggu, 2 Februari 2020.
“Sebelum pergi, mereka menjalani beberapa tes untuk memastikan kondisi mereka sehat. Situasi ini tidak normal, jadi semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi harus melalui protokol kesehatan, baik selama perjalanan, ketika mereka tiba di lokasi. Negara atau setelah tiba di Indonesia, “jelas Retno.
Tim yang ditugaskan untuk menjemput warga negara Indonesia akan mengenakan pakaian khusus dan peralatan perlindungan pribadi sehingga mereka tidak mudah terkena virus mahkota. Sebagai informasi, beberapa saat yang lalu, beberapa anggota tim pengumpul yang berasal dari Jepang benar-benar terkena virus ini, sehingga tim pengumpul dari negara lain waspada.
Setidaknya 245 warga negara Indonesia akan dijemput di kota Wuhan. Mereka tidak segera pulang ke rumah, tetapi dikarantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan bahwa kondisinya steril dulu oleh virus korona. Sebelumnya, ada lima orang yang dikirim ke Wuhan untuk membantu mengakomodasi warga negara Indonesia, selain melakukan berbagai tes sebelum kembali ke Indonesia.
Prosedur pengumpulan yang sangat ketat
Koleksi pesawat yang digunakan adalah Batik Air, tipe Airbus A 330-300. Awak pesawat akan mengenakan pakaian dan peralatan khusus untuk mencegah pajanan terhadap virus korona. Para kru juga diinstruksikan untuk memberikan layanan kepada warga negara Indonesia, melindungi mereka dari kemungkinan penularan virus.
Pesawat ini dilengkapi dengan filter udara kabin Hepa. Untungnya, teknologi ini dapat membunuh virus korona. Pesawat juga diperiksa agar aman dan membawa warga negara Indonesia tersebut ke negara tersebut.
Alasan memilih Natuna sebagai lokasi karantina
Panglima TNI, Marshal Hadi Tjahjanto, mengatakan pemilihan Natuna sebagai lokasi karantina selama 14 hari untuk warga Indonesia di Wuhan karena lokasinya jauh dari populasi.
“Di Natuna, ada pangkalan rumah sakit yang dikelola oleh tiga bagian militer, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Situs karantina juga dilengkapi dengan peralatan untuk kehidupan sehari-hari. Situs ini berjarak sekitar 5 hingga 6 km dari situs daerah pemukiman. Juga sekitar 6 km dari dermaga. Tempat ini sudah sesuai dengan protokol kesehatan, “kata Hadi.
Negara-negara lain juga mengevakuasi penduduk Cina
Selain Indonesia, tampaknya ada beberapa negara lain yang telah memastikan untuk mencari warganya di Cina. Misalnya, Australia akan memulangkan warganya dan mengkarantina mereka di Pulau Natal sebelum mereka dapat kembali ke rumah. Negara-negara lain seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, India, Selandia Baru, Inggris dan Turki juga telah merencanakan hal yang sama.
Negara-negara yang dekat dengan Cina, seperti Korea Selatan dan Jepang, telah dievakuasi. Juga diketahui bahwa Amerika Serikat sedang melakukan proses evakuasi bertahap.