
Tersangka yang diduga memasok obat-obatan psikoaktif ke Lucinta Luna, juga dikenal sebagai FLO, mengaku mendapatkan obat-obatan psikotropika dari resep resmi. Gaya hidup sehat
FLO mengatakan dia menerimanya dari seorang dokter di rumah sakit swasta di wilayah selatan Jakarta selama ujian di kantor polisi kereta bawah tanah Jakarta Barat pada hari Kamis.
“Saya tidak menjualnya kepada orang lain, hanya LL. Saya membawanya ke dokter ketika LL memesannya,” kata FLO.
FLO menjawab pertanyaan para peneliti dan menjual obat psikotropika senilai Rp.500 ribu kepada Lucinta Luna setiap kali Lucinta membutuhkan perawatan. Harga ini sudah termasuk konsultasi dokter FLO di rumah sakit.
“Jadi saya benar-benar membutuhkan obat. Segera setelah mereka memeriksa saya, LL juga menerima obat-obatan itu,” kata FLO kepada polisi.
FLO telah memberi Lucinta Luna lima kali. FLO tidak tahu mengapa Lucinta tidak ingin memeriksanya sendiri untuk mendapatkan jenis obat psikotropika yang dia butuhkan.
Di ruang terpisah, Lucinta Luna masih diselidiki oleh penyidik ??polisi kereta bawah tanah Jakarta Barat. Respons Lucinta Luna akan dibandingkan dengan respons FLO.
Sebelumnya, Lucinta Luna, tunangannya Abash, juga dikenal sebagai DAA, sepasang HD dan NHAM diperiksa di laboratorium Badan Rehabilitasi Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Bogor, Jawa Barat.
Lucinta Luna telah memeriksa rambutnya untuk mengeksplorasi tingkat penyalahgunaan narkotika dan psikotropika yang dia lakukan. Hasil tes laboratorium akan diketahui dalam 3-4 hari ke depan.
Lucinta Luna melalui tes urin terdeteksi secara positif dengan mengandung benzodiazepin, yang dapat menekan tingkat ekstasi amfetamin.
Oleh karena itu, polisi memeriksa tingkat amfetamin di tubuh Lucinta Luna, mengingat tiga pil ekstasi ditemukan di tempat sampah rumahnya.
Bukti ditemukan ketika Lucinta digerebek di Apartemen Thamrin Residence, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat penyerbuan pagi hari Selasa (12/2), yakni dua pil ekstasi biru berlogo Lego, tujuh pil. riclona dan lima pil tramadol.