
Warga kompleks perumahan di daerah Sukmajaya terkejut oleh berita kematian mendadak SN, seorang siswa SMPN 147 berusia 14 tahun di Jakarta. Alex, ketua RT setempat, mengatakan keluarga SN melaporkan bahwa anak itu meninggal karena kondisi tulang yang patah di kaki akibat jatuh. Gaya hidup sehat
“Informasi itu jatuh dari lantai empat, dengan kaki patah,” kata Alex kepada Tempo pada hari Jumat, 17 Januari 2020. Alex mengatakan SN dibawa ke Rumah Sakit Polisi Nasional, tetapi hidupnya tidak selamat.
“Tentang tuduhan (bunuh diri) saya tidak tahu, saya tidak bertanya sampai itu dalam,” kata Alex.
Alex juga mengatakan bahwa dia benar-benar tidak tahu bahwa bocah laki-laki itu belum pernah melihat anak fisik, karena dia belum pernah tinggal di kompleks perumahan. “Hanya ayah yang tinggal di sini, jika dia (SN) tinggal bersama neneknya di Pondok Rangon,” kata Alex.
Ayah SN, Alex mengatakan, hanya tinggal di kompleks selama tiga tahun terakhir. “Ayahnya mempekerjakannya di sini,” kata Alex.
Sementara itu, ketika mereka ingin dilindungi, keluarga SN menolak untuk memberikan informasi. “Kami tidak ingin dibahas, kami tidak mencari sumber dan foto lain,” kata anggota keluarga SN ketika Tempo bertemu dengannya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa polisi di Jakarta timur masih memeriksa beberapa saksi atas dugaan kasus bunuh diri yang dialami oleh seorang siswa sekolah menengah negeri di Ciracas, timur Jakarta. Ujian untuk mengetahui alasan pasti mengapa siswa SN menentukan akhir hidupnya.
“Pada hari Senin saya akan mengirimkannya, sekarang saya masih memeriksa saksi,” kata wakil komisaris kantor polisi Jakarta Kasat Reskrim, Hery Purnomo, ketika ia menghubungi Tempo pada hari Minggu, 19 Januari 2020.