
Tokopedia secara permanen memblokir ribuan akun pelapak yang menjual produk kesehatan, seperti produk kesehatan dan pembersih tangan. Selain itu, pedagang yang menjual produk dengan judul atau deskripsi yang salah, termasuk yang terkait. Gaya hidup sehat
“Kami juga melarang tampilan puluhan ribu produk yang telah terbukti melanggar,” wakil presiden komunikasi korporat Tokopedia, Nuraini Razak, mengatakan kepada Katadata.co.id, Senin (23/3).
Ketika permintaan akan produk kesehatan dan kebutuhan dasar meningkat, unicorn negara itu juga mengurangi biaya layanan sebesar 100% untuk penjual di kedua kategori. Tokopedia mendorong penjual untuk selalu memastikan ketersediaan produk dan menjaga harga tetap stabil.
Menurut pengamatan, ada beberapa vendor di e-commerce yang menjual alat pendeteksi virus korona. Di Tokopedia, misalnya, toko Geoteknindo menjual alat yang menerima deskripsi ‘Covid-19 IGM & IGG Combo Quick Test Kit’ seharga R $ 3,8 juta minggu lalu (3/3). Pemilik toko mengklaim bahwa perangkat dapat memberikan hasil uji mahkota dalam dua hingga 10 menit.
Kemudian, sebuah toko bernama Floprelovedbranded menjual alat yang disebut ‘Covid-10 / Corona Virus Test Kit (Akurasi 95-99%)’ seharga 1,45 juta Rp dan mengklaim tingkat akurasi 95-99%. Namun, produk itu tersedia pada 18 Maret.
Di Bukalapak, ada juga toko bernama Utamishop yang menjual peralatan ‘suhu tubuh pendeteksi virus Corona thermometer’ seharga R $ 1,2 juta. Lalu, di Shopee, toko perintis.store menjual alat ‘Termometer tubuh digital’ Termometer inframerah otomatis (untuk mendeteksi virus Corona) ‘Rp 1,95 juta.
Demikian juga, di Lazada, toko bernama Rustiar menjual alat termometer inframerah | DETEKSI CROWN sebesar Rp. 1,02 juta.
Katadata.co.id telah menghubungi beberapa pedagang e-commerce yang menjual perangkat dan obat deteksi coronavirus. Namun, tidak ada tanggapan sampai berita ini diturunkan.
Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah AVP, Bukalapak Bima Laga, memilih untuk menunggu arahan pemerintah. “Dia akan menindaklanjuti sesuai keputusan,” katanya kepada Katadata.co.id pekan lalu (17/3).
Sementara itu, Blibli Priscilia Cynthia, manajer senior akun barang-barang konsumen, mengkonfirmasi bahwa tidak ada mitra pemasok yang memasarkan kit uji virus co-19. “Kami juga terus memantau bahwa perangkat tidak dijual di masa depan,” katanya.