
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan membantu siswa menghancurkan Kantor Polisi Kentungan. Gaya hidup sehat
Ini disiarkan oleh Rektor UGM Panut Mulyono bertemu setelah kunjungan Raja dan Ratu Belanda pada malam hari di kompleks candi Prambanan (03/11/2020).
Bantuan ini diberikan karena SH, pelaku yang menghancurkan pos polisi, adalah siswa yang aktif.
“UGM memberikan bantuan hukum kepada anak-anak kita,” kata Panut.
Baca juga: Kantor Polisi Sleman Kentungan Lempar Batu, 1 Mahasiswa UGM Diamankan
Dijelaskan bahwa direktur kemahasiswaan memberikan bantuan. Pihak kampus kemudian akan melihat sanksi yang akan diberikan kepada SH.
UGM memiliki peraturan atau kode etik untuk mahasiswa yang harus dihormati oleh setiap komunitas akademik.
“Fokusnya masih pada kepolisian. UGM memberikan bantuan. Setelah itu berakhir di sana, misalnya bebas atau saat persidangan masih berlangsung,” kata Panut.
Tersentuh oleh video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa SH tidak menampilkan sikap penyesalan, Panut mengatakan dia tidak tahu kondisi mental.
Namun, jika perlu memeriksa kesehatan mental, UGM siap membantu.
Baca juga: Kantor polisi yang merusak siswa di Sleman didefinisikan sebagai mencurigakan
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pleno Alumni UGM Poerwoko Sugarda mengatakan bahwa asisten Direktur Kemahasiswaan sedang berkomunikasi dengan para aktor. Namun, itu tidak terlalu dalam, hanya terbatas pada kesehatan dan atmosfir batinnya.
Pertemuan ini, menurutnya, agar para siswa merasa tenang. Sebabnya, saat ini sedang dalam penyelidikan polisi.
Jika diperlukan, UGM siap membantu melakukan ujian kesehatan mental karena memiliki fakultas kedokteran dan psikologi.
“Tetapi karena mereka (penulis psikiatris), kami masih belum tahu,” kata Paripurna.
Sebelumnya, kepolisian telah menentukan bahwa mahasiswa UGM adalah penulis penghancuran Kantor Polisi Kentungan.