September 29, 2023

Untuk Menyelesaikan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Menkes Menyebutkan Perlu Waktu 3,5 Tahun

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan dibutuhkan setidaknya 3,5 tahun untuk menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Berita politik

Hal ini berdasarkan perhitungan pemerintah mengenai jumlah target vaksinasi untuk mencapai imunitas masyarakat atau imunitas kawanan.

“Butuh waktu sekitar 3,5 tahun untuk memvaksinasi semuanya,” kata Budi, dikutip dari catatan yang dimuat di situs resmi Kementerian Kesehatan, dikutip Kompas.com, Sabtu (2/1/2021). Berita hari ini

Budi menjelaskan, untuk mencapai kekebalan kelompok, pemerintah menyiapkan 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta rakyat Indonesia.

Read More: Ternyata pria dalam video syur bukanlah public figure

Sesuai standar WHO, setiap warga akan mendapat dua suntikan.

“Kami sedang menyiapkan saham regulasi sebesar 15%. Jadi total yang kami butuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin, ” kata Budi Gunadi. Berita Terkini

“Dengan perhitungan tersebut, diperkirakan dibutuhkan waktu 3,5 tahun untuk menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya merinci pembelian vaksin oleh pemerintah Indonesia berasal dari lima jalur.

Sebanyak empat lini berasal dari kerja sama bilateral dengan empat produsen, yakni Sinovac dari China, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika, dan AstraZeneca dari Swiss-Inggris. Vitamin dan Suplemen

Kemudian jalan lain datang dari kerjasama multilateral, COVAX / GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan dukungan dari WHO dan CEPI.

Budi mencatat, komunikasi tetap intens, karena vaksin saat ini menjadi produk paling kontroversial di setiap negara di dunia.

” Karena belum ada artikel, kita harus persiapkan. Jadi ada masalah kemanusiaan disini, jadi kami gencar mencari vaksin, padahal vaksinnya belum diujicoba, kami sudah PD dulu. Mengapa? Karena nanti kita tidak bisa, ”ujarnya.

Pemerintah berharap vaksin ini segera tiba di Indonesia, sehingga suntikan bisa diberikan kepada 181 juta masyarakat Indonesia, terutama tenaga kesehatan yang telah bergelut dengan Covid-19 selama 10 bulan.

Atas kerja keras dan upaya yang telah dilakukan, Menkes menyampaikan terima kasih dan berjanji akan menjamin perlindungan dan keselamatan selama menjalankan tugasnya.

“Terima kasih teman-teman sudah berusaha untuk merawat pasien, saya sendiri yakin pakai APD itu lama dan panas, mandi juga susah untuk amannya, terus terang saya bangga dengan perjuangan teman-teman,” kata Budi.

Baru-baru ini, Budi bersama tim dari Kementerian Kesehatan melakukan serangkaian pemeriksaan mendadak (sidak) di berbagai rumah sakit.

Rangkaian inspeksi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan rumah sakit menerapkan vaksin, serta menangani Covid-19.

Budi mengatakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan pegawai layanan masyarakat.

Sedangkan tahap kedua untuk masyarakat rentan di daerah berisiko tinggi dan masyarakat lain dengan fokus pada ketersediaan dan pembagian vaksin.

Untuk melakukan ini, Anda ingin memastikan bahwa semua rumah sakit siap untuk menyuntikkan vaksin.

” Mengapa saya datang ke rumah sakit, bukan ke perusahaan farmasi? Karena saya mau lihat apakah mereka siap atau tidak, mereka punya senjata cukup atau tidak, ” kata Budi.

Ia juga mengenang, di tengah kabar baik kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia, protokol kesehatan 3M harus terus dijunjung oleh masyarakat, tanpa terkecuali.

Karena itu kunci memutus rantai penularan Covid-19, ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *