
Rencananya, Polri akan mempertemukan panitia acara dangdutan yang digelar Wali Kota Blitar Santoso. Acara ini berlangsung di Gedung Koesumo Wicitro, pada 26 Februari. Rencana pertemuan tersebut diungkapkan Kapolres Blitar Kota, AKBP, Yudi Heri Setiawan. Berita politik
“Nanti akan ada panggilan kepada seluruh komisi untuk meminta informasi dan verifikasi / identifikasi tempat kegiatan,” kata Yudi melalui pesan singkatnya, Minggu (07/03).
Read More: Untuk Kendalikan Perubahan Iklim RI Butuh Sebesar US$3.461 Triliun
Yudi menyampaikan empat poin, yakni akan berkoordinasi dengan working group Covid-19 dan melakukan pemeriksaan smear terhadap seluruh peserta yang mengikuti dangdutan. Berita hari ini
“Pada Senin (8/3) akan dilakukan smear kepada seluruh peserta yang hadir (berkoordinasi dengan dinas kesehatan),” jelasnya.
Sebelumnya, video viral Wali Kota Blitar Santoso menampilkan dangdutan bersama sejumlah penyanyi dan puluhan relawan, saat acara pelantikan. Video tersebut diduga melanggar protokol kesehatan, termasuk tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker.
Video tersebut mendapat perhatian publik karena walikota terlihat bernyanyi dan menari, yang diduga tidak menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Berita Terkini
Dalam video tersebut, Santoso terlihat mengenakan kemeja batik sambil menari di atas panggung. Dia tampaknya tidak memakai topeng. Juga, sekitar 10 orang di sekitar Anda.
Santoso juga dipandang sebagai ‘nyawer’, juga dikenal suka memberikan cerita kepada berbagai wanita di atas panggung yang bernyanyi bersamanya. Beberapa pria juga terlihat berpelukan di atas panggung.
Saat dikonfirmasi, Santoso membenarkan bahwa dirinya adalah sosok yang ada dalam video tersebut. Namun, dia membantah telah menerapkan protokol kesehatan. Vitamin dan Suplemen
Menurutnya, video tersebut dibuat saat acara pelantikan Walikota Blitar periode 2021-2024, di Gedung Prefektur Koesoema Wicitra, Jumat (26/2).
Ia mengatakan, orang-orang yang diundang dalam acara tersebut adalah relawan saat Pilkada Kota Blitar tahun 2020. Ia membatasi jumlahnya hanya 30-40 orang.
“Kita ikuti protokol kesehatan, kita undang 30 sampai 40 orang,” ujarnya, Minggu (07/03) ini.